Latar Belakang:
Dari hasil perenungan dan diskusi di masa
lampau dengan teman-teman, sering terpikir kompleksitas suatu sistem yang simple
sekalipun. Oleh karena itu pada
posting ini akan
coba saya tuangkan kedalam bentuk tulisan agar jadi dasar pembahasan.
Definisi:
Kita asumsikan di huni oleh 2 buah forces yang bekerja berlawanan
memperebutkan dominasi atau presence yang terikat waktu dan
tempat serta perilaku dasar mereka, misalnya
dalam bentuk manifestasinya adalah:
Kasus:
Subjek dapat merupakan
spesies, namun bisa juga merupakan
meme (idealisme,
kultur, perilaku dasar, kepercayaan / religion) , sebagai contoh:
1. Spesies:
dalam ekosistem terdapat pemangsa dan mangsa yang sama-sama berevolusi
mengembangkan kapasitas diri.
2.
Kelas
Sosial: Dalam suatu sistem ekonomi terdapat 2 kelas, si kaya dan si miskin,
atau analogi lainnya adalah kelas enterpreneur/Borjuis/Majikan dan kelas
pekerja/Proletar/Budak.
3.
Sistem:
Pilihan untuk pemerataan Kesempatan Kerja (Padat Karya), yang apabila terlalu
diprioritaskan kemungkinan besar akan mengurangi penghasilan secara kolektif,
atau pilihan untuk Maksimisasi Penghasilan (Padat Modal), yang berimplikasi
pada lebih sedikitnya pembukaan peluang kerja. Dilemma Pemerataan
potongan kue atau Maksimisasi kue.
Kita selanjutnya memilih contoh kasus, agar bisa dipahami dengan riil bagaimana struggle dari 2 buah forces memberikan possible stable outcome. Untuk itu kita akan membahas ilustrasi kasus no. 1 yaitu pertarungan eksistensi antara pemangsa dan mangsa (semua kasus pada dasarnya hampir sama).
Asumsi:
Untuk bisa memodelkannya kita restriksi dan simpilifikasi dulu hal-hal sebagai berikut:
1.
Hanya ada 2 faktor yang berkompetisi.
2. Kita
belum memperdulikan apakah salah satu force
memiliki endowment dibandingkan
lainnya,
3. Ataukah
salah satu force memiliki adaptivitas
yang lebih baik dari lainnya,
4.
Tidak ada perubahan struktural
mendasar dari perilaku mangsa maupun pemangsa
5.
Ataukah
ada faktor shock yang mengganggu kestabilan (katastrofik)
Untuk sementara semua
faktor yang menguntungkan atau merugikan diatas diabaikan dulu. Yang ingin di evaluasi di sini adalah net growth ( pertumbuhan – kematian ) dari spesies, kelas sosial ataupun
sistem. Dari kompetisi dinamis diatas, ada beberapa kemungkinan hasil akhir dari kompetisi tersebut:
Kemungkinan Hasil Akhir:
1. Apabila
pemangsa overgrazing mangsa, ekosistem akan
tidak stabil dimana jumlah pemangsa akan
mendominasi ekosistem,
2. Apabila
mangsa terlalu cepat
berkembang biak dibandingkan kemampuan pemangsa berburu, maka ekosistem akan
3.
Apabila dibiarkan salah satu grup mendominasi ekosistem dalam jangka waktu yang lama, maka akan terjadi
mutual extinction karena overgrazing pemangsa
yang menyebabkan mangsa habis dan pemangsa
kelaparan (sesuai poin 1) atau karena overpopulation jumlah mangsa
yang menyebabkan ekosistem exhausted (sesuai
poin 2).
4.
Namun ada juga titik
stabil atau semi stabil atau saddle point, dimana pemangsa
dan mangsa dapat saling berkoeksistensi.
5. Penulis menduga ada titik
ambang perubahan
struktural, dimana saat jumlah makanan mulai habis, yaitu:
pemangsa kehabisan mangsa, ataupun mangsa kehabisan tumbuhan (karena overgrazing tumbuhan
oleh mangsa yang membludak). Maka kedua grup ini
dapat menciptakan preferensi baru, yaitu sifat kanibalistik.
Hal ini dapat menciptakan suatu kesetimbangan baru dari kesetimbangan lama, karena adanya perubahan
struktur matriks yang mendefinisikan pemangsa dan mangsa. Namun
dengan asumsi no.3 diatas untuk sementara
hal ini diabaikan
dulu.
Ok untuk sementara semua hal di
atas kita freeze dulu, Silahkan dikomentari atau disanggah asumsi diatas.
Kita akan lanjutkan
dengan pemodelan sistem ini pada
posting selanjutnya.